Mengenal Tongkonan: Rumah Pengingat Leluhur
Keaneka ragaman Indonesia tidak cuma slot olympus dari wisata, kuliner dan bahasa. Tetapi apalagi dari rumah-rumah kebiasaan bisa jadi kekayaan yang tak ternilai. Apalagi Indonesia miliki suku yang banyak ragam layaknya Sulawesi. Keindahan dan kemegahan dari tempat tinggal kebiasaan ini tidak cuma jadi lambang kemegahan namun juga pengingat terdapatnya leluhur yang berasal dari Toraja.
Jika Anda ingin berlibur ke Tana Roraja sebetulnya rasanya tidak cukup lengkap jikalau berfoto tanpa latar belakang tempat tinggal tradisional ini. Anda bisa menyaksikan bagaimana material kayu, hiasan ukiran tempat tinggal dan juga tanduk kerbau yang tersedia di tempat tinggal kebiasaan ini. Tentu keindahan tempat tinggal tradisional ini penuh estetika. Dinamakan dengan Tongkonan, tempat tinggal Tana Toraja penuh dengan lambang dan makna.
Berapa tempat tinggal kebiasaan yang terkandung di Tana Toraja kini jadi wisata edukasi dan budaya. Sebagai warisan leluhur yang perlu dijaga, tempat tinggal Tongkonan tertua jadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat liburan tiba.
Fakta Unik Rumah Tongkonan di Tana Toraja
1. Makna bagi Suku Toraja
Tongkonan berasal daari kata Tongkon slot princess yang artinya duduk. Fungsi dari tongkonan sendiri adalah pusat pemerintahan, strata sosial dan kekuasan dalam elemen suku Toraja. Kepemlikan Tongkonan sendiri sebetulnya bukan dimilki secara pribadi atau per orangan. Tetapi Tongkonan merupakan warisan dari nenek moyang yang nantinya cuma bisa diwariskan secara turun temurun oleh marga dari suku Toraja.
2. Ukiran yang Bermakna
Tongkonan juga miliki ukiran yang berwarna di dinding-dindingnya. Ukiran ini memanfaatkan 4 dasar warna yaitu warna hitam, merah, putih dan juga kuning. Untuk penduduk Toraja sendiri warna ini memilii makna tersendiri. Warna hitam melambangkan terdapatnya kematian atau duka. Sementara warna merah melambangkan kehidupan dan warna kuning melambangkan sebuah kekuasaan Tuhan. Terakhir, warna putih artinya kesucian.
3. Anggota Keluarga yang Meninggal Tak Langsung Dikubur
Sebelum dikuburkan, anggota keluarga yang meninggal di sana perlu melakukan upacara yang disebut dengn penyempurnaan ketian. Upacara kematian ini juga untuk menjunjung dan juga menghantarkan arwah orang meninggal menuju alam keabadian dengan para leluhur. Nantinya sebelum disemayamkan, jenazah berikut dapat disimpan di Tongkonan sebelum dilaksanakan proseesi penguburan.
Penyimpanannya sebetulnya di lumbung dan dibalsem supaya senantiasa awet. Tiang-tiang tempat tinggal tersedia dari Tana Toraja ini juga dibikin dari batang pohon palem yang licin. Tikus tidak dapat gampang naik ke lumbng. Nanti sebelum memindahkan jenazah, butuh ongkos yang memadai banyak yang apalagi upacaranya serupa dengan pesta sebab melibatkan semua warga setempat.
Nantinya di upacara ini piak keluarga perlu membungkus jenazah dan membubuhkan ornamen benang emas dan perak di peti jenazah. Penurunan jenazah dari lumbung untuk nantinya disemayamkan ke peristirahatan terakhir.
Dari kronologis upacara, pihak keluarga nantinya perlu melakukan atraksi budaya layaknya seumpama adu kerbau, pentas musik dan juga tarian Toraja sampai terdapatnya penyembelihan kerbau bule Tedong Bonga. Semua jenazah perlu mengikuti serangkaian proses ini sebab mereka yang meninggal baru dianggap terlalu meninggal jikalau sebetulnya prosesi upacara udah seluruhnya digenapi.