Penggunaan Media Sosial dalam Penelitian Perjudian: Tinjauan Sistematis
Internet telah mengubah cara kita berkomunikasi satu sama lain dan menghibur diri sendiri. Sektor perjudian adalah pengadopsi awal inovasi online [1]. Salah satu perkembangan utama adalah proliferasi media sosial, komunitas dan jaringan yang memungkinkan berbagi konten antar kelompok orang. Tujuan dari makalah ini adalah untuk meninjau https://www.mavericksystemscorp.com/ berbagai pertanyaan penelitian, metode, dan temuan penelitian yang telah melihat persimpangan antara penelitian media sosial dan perjudian.
Media Sosial dan Perjudian
Kaplan dan Haenlein [2] mendefinisikan media sosial dengan menggunakan fungsionalitas Web 2.0 (misalnya Adobe Flash, RSS, AJAX), dan pengaktifan dan penyampaian konten buatan pengguna—multimedia seperti teks, gambar, video, dan suara. Ini mencakup berbagai komunitas dari blog hingga game online dan situs web jejaring sosial. Selain itu ada forum diskusi yang tidak menggunakan kemampuan Web 2.0 tetapi melibatkan berbagi konten pengguna yang merupakan bagian dari kesinambungan yang sama dengan media sosial. Media sosial sendiri telah berkembang pesat selama dekade terakhir, karena kebanyakan orang sekarang menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari mereka, diakses melalui beragam perangkat [3]. Akun paling menonjol di media sosial kini menjangkau jutaan orang [4], dan telah diadopsi oleh bisnis, kelompok penekan, dan tokoh politik untuk menjangkau publik [5].
Perusahaan perjudian telah merangkul media sosial sebagai sarana berkomunikasi dengan pelanggan potensial. Di Inggris, analisis rekening publik perusahaan perjudian menunjukkan bahwa pada tahun 2017, sekitar 60% pengeluaran iklan perjudian dihabiskan Idn slot 88 untuk iklan online [6]. Media sosial mewakili sekitar 10% dari total belanja iklan, dan belanja berlipat tiga antara 2014 dan 2017 [6]. Berdasarkan literatur yang ada tentang iklan perjudian, ada sejumlah penelitian yang melihat konten iklan perjudian di media sosial [7••, 8••, 9••].